Minggu, 01 Mei 2011

Cerita Tentang Papah :')

3 Hari yang lalu tepat pada tanggal 27 April 2011 Papah ku pergi pagi-pagi. Ia pergi meninggalkan rumah membawa tas ransel dan gitar kesayanganya, sebenarnya aku tidak tahu apa yang ada di dalam tas nya. yang ku tahu dan pasti ada beberapa baju disana. Ia berkata Ia akan pergi ke Surabaya, yah namanya Ayah sendiri aku percaya saja.

Hari itu aku sedang sakit, sebenarnya hanya demam saja, tapi itu penyakit tahunanku sebelum atau sesudah ulang tahun aku pasti sakit, kata mamah sih emang begitu. Mamah ku sedang berada di Jakarta ia ditugaskan menghadiri beberapa acara disana. Hanya tante ku yang menemaniku di rumah. Sedih sekali rasanya ketika sedang sakit ditinggal oleh orangtua sendiri. 

Pagi itu Papah pamit akan pergi ke Surbaya, ia berjanji akan pulang hari Minggu. Ia masih berdiri di depan ku, aku pun bertanya "Papah udah kasih tau mamah, papah mau ke Surabaya?". "Belum, nanti kalau sudah di sana Papah kasih tau"jawab papah. "Mamah bilang, mamah nelfon papah tapi nomornya gak aktif" lanjut ku. "oh,iya memang.." jawab papah dengan singkat seperti penuh kebingungan. Papah pun memeluk ku dan mungkin dengan ragu ia mencium pipiku, lalu tersenyum pergi keluar kamar. Sebelum ia menutup pintu aku berkata "Kalau sudah sampai, Papah kasih tau Uni ya". Papah mengangguk dan tersenyum lalu menutup pintu kamarku dan pergi ke luar. 

Sekitar jam 1 Siang, aku teringat dengan Papah, seharusnya papah sampai di Balikpapan, biasanya kalau  papah berangkat dan kalau sampai di suatu tempat papah mengabariku, kirim sms atau menelfonku. Tapi hari itu tidak. aku membuka hapeku jaringan wifi tidak connect, ini kan akhir bulan, berarti belum di bayar, aku mencoba menghubungi papah, tapi nomor nya tidak aktif, nomor yang satu nya juga tidak aktif, mungkin papah masih di pesawat, fikirku.  aku terus menunggu sampai sore tetap tidak ada. Ketika maghrib tiba kepalaku menjadi sangat pusing, aku berbaring. Teringat lagi papah ku yang dari tadi tidak ada kabar nya. 

Hpnya masih saja tidak aktif. Aku mulai gelisah, aku resah, aku bingung, aku ingin papah ku disini sekarang, aku ingin mamah ku disini sekarang. Kepalaku sangat sakit waktu itu, ya aku memang belum minum obat malam itu, aku pun tertidur, sesekali terbangun ketika Hp ku berbunyi, banyak teman-teman yang mengirim sms menanyakan tugas, saat mengingat tugas itu kepalaku tambah sakit, pusing rasanya, sampai aku tak mampu bangkit dari baringku. Aku hanya terpejam berbaring di atas tempat tidurku menunggu kabar dari papah atau mamahku. Hari itu mamah melanjutkan tugasnya ke Denpasar. Tidak lama kemudian Hp ku berbunyi, mamah ku menelfon, ia berkata ia sudah berada di Denpasar, aku beritahu tentang Papah ku yang masih tidak ada kabarnya,mamah bilang aku tidak usah terlalu memikirkan Papah, itu urusan mamah. Ya tetap saja sebagai anak, darah ku, daging ku, gen ku, itu dari papah ku juga, aku keturunan papah ku. ya AKU TIDAK BISA TIDAK MEMIKIRKANNYA. 

Malam itu juga aku tidak bisa tidur di atas ranjang ku, malam itu benar-benar aneh. Hatiku berkata "aku ingin tidur di atas lantai, dengan bantal boneka beruang putih yang besar dan beralaskan carpet beruang coklat yang tidak terlalalu besar, aku turun dari ranjang ku yang tinggi membawa guling dan selimut yang ku gunakan sejak tadi, AC ku biarkan mati supaya aku berkeringat. Ternyata tante ku masuk ke Kamar dan menemaniku tidur di kamar ku itu. Tetap saja tidur ku tidak terlalu nyenyak, tapi yah lumayanlah dari pada tadi? gak bisa tidur sama sekali kan.. 

Pagi jam setengah 6 kami terbangun karena alaram Hp ku berbunyi sangat nyaring, Tante ku keluar kamar, mengurus anak nya yang akan sekolah, lalu menyiapkan sarapan untukku. Aku masih berbaring di atas lantai bersama dengan boneka beruang putih ku. Acil masuk kamar sambil membawa sarapan dan berkata "mamah mu pulang hari ini, tadi sms". Aku jadi gak enak hati sama mamah, pekerjaannya tertunda hanya karena aku. Aku menggapai Hp ku di atas meja, ternyata Hp ku mati, low bat dari tadi sepertinya, langsung saja aku bangkit dan charge Hp. Telfon rumah berdering, tante ku mengangkat nya ternyata dari mamah. Telfon rumah ku berada di kamar papah. Tante bilang mamah ingin bicara dengan ku, aku langsung menuju tempat telfon berada. Mamah bilang, mamah akan pulang ke rumah hari ini mungkin nanti sore, baru Ia akan sampai di rumah. 

Saat aku sedang berbicara, tante ku melihat barang-barang papah ku yang tertera rapi di atas ranjangnya, ada BB nya, STNK mobil dan motor, Surat PBB dan urusan KTP mamah yang hampir selesai. Sore nya ketika mamah sudah sampai, aku langsung memberi tahu apa yang kulihat tadi pagi di atas ranjang papah. Ketika itu juga mamah meneteskan air mata dan mengajakku ke kamar ku. Di situ kami berbicara  tentang papah. Banyak fikiran negatif yang ada di benak kami. tidak kah papah ingin pergi meninggalkan kami ? banyak hal yang kami fikirkan dan kami bicarakan,tentang masalah sebelumnya yang terjadi antara papah dan mamah. Akhirnya kamu memutuskan untuk menunggu hari Minggu. 

Keesokannya kami tetap masih memikirkan papah, di mana dia sekarang ? apa yang dia lakukan sekarang ? apa yang dia mau ? dan apa yang ia fikirkan sekarang ? Mamah menyemangatiku agar tetap selalu tegar. kuat menghadapi semua, Mamah mencoba menghibur ku agar aku tak ingat dengan Papah. tapi setiap kamu terdiam, aku melamun dan teringat papah, lalu air mata ku menetes perlahan, Mamah pun ikut meneteskan air mata. 

Dan hari yang di tunggu pun tiba, hari ini, ya hari Minggu. Mamah memutuskan untuk memberi tahu saudara-saudara nya. Saudaranya pun menelfon satu per satu yang intinya mereka memberi tahu bahwa kami harus sabar, tegar , dan rajin sholat berdoa kepada Allah. 

Malam ini aku masih menunggu, menunggu papah... apakah dia akan datang? aku tau papah sayang aku, aku tau kejanggalan yang ada, jarang sekali papah au mencium ku, jarang sekali papah memelukku, dan bahkan baru kali ini papah tidak bisa di hubungi. Apa papah sengaja meninggalkan ku? Apa papah fikir aku sudah cukup dewasa ? iya pah, banyak orang menilai Uni sudah dewasa, tapi tidak seperti ini cara nya. Kalau papah ada masalah , papah bilang, papah bisa bicara, Papah bisa bilang minta izin keluar dari rumah beberapa hari untuk merenung dan berjanji benar benar akan pulang. Uni gak ngerti apa sebenarnya yang papah lakukan ini, apa tujuannya ? apa papah menghindar? Setiap masalah tidak akan pernah selesai kalau kita terus menghindar, kita harus menghadapinya, karena kita yang memilih kita juga harus berani bertanggung jawab. 

PULANG PAH , UNI DAN MAMAH, TERUS MENUNGGU... 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Box of Memories Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang